Selasa, 20 September 2016

Laporan Praktikum Kimia Larutan Koligatif

Judul : Pemanfaatan Penurunan Titik Beku dalam Pembuatan Es Krim
Tujuan : Untuk dapat mengetahui dan memahami cara pembuatan es krim dengan mudah serta membuktikan aplikasi atau penerapan dari penurunan titik beku larutan.

Latar Belakang :
Dahulu es krim dianggap sebagai makanan yang mewah dan hanya dihidangkan pada acara - acara yang spesial. Namun, saat ini es krim telah bisa dinikmati semua golongan. Dulu orang-orang beranggapan bahwa membuat es krim adalah hal yang sangat merepotkan. Namun, seiring perkembangan tegnologi saat ini, membuat es krim adalah hal yang sangat mudah.
Sebagian besar masyarakat di dunia menyukai es krim. Namun tak sedikit pula yang beranggapan bahwa es krim adalah makanan penyebab flu dan batuk. Hal tersebut sama sekali tidak benar karena ketika masuk ke mulut, es krim dengan segera akan mencair yang dipicu oleh suhu tubuh individu yang mengonsumsinya. Dengan demikian, saat es krim masuk ke kerongkongan, suhunya sudah tidak sedingin air es. Meskipun demikian, es krim sebaiknya dihindari oleh penderita radang tenggorokan, amandel, atau asma.
Tidak hanya sebagai makanan yang enak namun, es krim juga memiliki beberapa manfaat bagi orang yang mengkonsumsinya. Namun, manfaat itu dapat dirasakan dengan catatan “Mengkonsumsi es krim berdasarkan porsi yang sesuai” manfaatnya antara lain :
a). Merangsang sistem kekebalan tubuh,
b). Memiliki gizi yang sangat tinggi,
c). Menjaga kesehatan jantung,
d). Menurunkan resiko terkena kanker payudara.
Salah satu cara sederhana dalam membuat es krim dengan menerapkan salah satu sifat koligatif larutan yaitu penurunan titik beku. Es krim adalah sebuah makanan yang dibuat dari produk susu yang digabungkan dengan perasa dan pemanis. Dalam hal ini, yang kami lakukan adalah pembuatan secara manual yaitu menggunakan media dan cara yang sederhana. Selain itu, pembuatan es krim ini dapat menambah pengetahuan dan menjadikan kita kreatif dan bisa menjadi prospek masa depan untuk menambah penghasilan.

Dasar Teori :
Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel terlarutnya. Sifat koligatif larutan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antar-partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antar-molekul yang sangat kuat. Adanya partikel zat terlarut mengakibatkan proses pergerakan molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku (ΔTf). Dinyatakan dengan persamaan :
ΔTf = Kf . m atau ΔTf = Kf . (n . 1000) : p
ΔTf = Penurunan titik beku
Kf = Tetapan penurunan titik beku molal
n = Jumlah mol zat pelarut
p = Massa zat pelarut

Air murni beku pada suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya gula ditambahkan ke dalam air, maka titik beku larutan ini turun dibawah 0o C. Ini yang dimaksud penurunan titik beku. Larutan akan memiliki tiitk beku lebih rendah dari pelarut murninya. Contoh yaitu larutan garam dalam air memiliki titik beku yang lebih rendah dibanding pelarut murninya yaitu air.
Adonan es krim ditempatkan pada wadah yang terendam es batu dan air yang telah diberi garam dapur sambil diputar. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku beberapa derajat dibawah titik beku air murni. Ketika es dicampur garam, es mencari dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapat panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat siap dihidangkan.
Proses pengguncangan selama proses bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk agar es krim semakin lembat dan untuk menghasilkan busa yang seragam/homogen.

Alat & Bahan :
Adapun alat dan bahan yang kami gunakan dalam proses pembuatan es krim ini, yaitu :
1) 1 buah Baskom
2) Es batu secukupnya
3) 1 pak bungkus garam batu
4) 1 susu cair rasa coklat (Indomilk)
5) 1 bungkus oreo rasa coklat
6) 1 bungkus Choco cips
7) 2 bungkus Chaca warna warni
8) 1 Kaleng ukuran sedang (sebagai wadah es krim)

Prosedur Kerja :
1. Pertama-tama, campur dan aduk susu dengan oreo yang telah di haluskan sebelumya serta masukkan choco cips ke dalam kaleng.
2. Letakkan es batu yang telah dihancurkan menjadi bongkahan kecil ke dalam baskom dan hamburkan garam yang juga telah dihaluskan.
3. Letakkan kaleng yang sedang di tengah baskom yang dikelilingi es batu.
4. Jangan lupa untuk menutup kaleng dengan penutupnya, dan putar-putar kaleng tersebut di atas baskom yang berisi es baru dan garam.
5. Putar kaleng tersebut hingga adonannya menjadi es krim, sekali-kali lihatlah untuk memastikan apakah telah menjadi es krim atau belum (jangan sampai tercampur dengan garam).
6. Ketika es krim telah membeku maka siap untuk dihidangkan, taburkan juga chaca sebagai hiasan di atas es krim.

Hasil Pengamatan :
Beberapa saat diputar, terlihat gumpalan es kecil terlihat di bagian luar kaleng dan juga di bawah baskom serta es yang mulai mencair dan menyatu dengan garam. Ketika es batu di campur dengan garam, sebagian membentuk air garam dan es secara spontan terlarut dalam air garam, akibatnya air garam semakin banyak.
Adonan es krim di dalam kaleng yang terendam es batu dan telah diberi garam dapat membeku seiring proses pengguncangan. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu, dan garam. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0o C, sedangkan temperatur diperlukan untuk membekukan es krim yakni lebih kecil sama dengan -3o C atau lebih rendah. Untuk mencapat suhu tersebut perlu ditambah garam.
Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Garam larut dengan es yang mencair membentuk air garam dan menurunkan temperaturnya. Selama proses ini memerlukan panas. Larutan tersebut mendapat kalor dari adonan es krim sehingga es krim memadat. Pengguncangan selama proses pembekuan bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk sehingga es krim semakin halus. Hasilnya terbukti dengan tekstur es krim yang beku memiliki tekstur lembut.

Kesimpulan :
Dalam pembuatan es krim terdapat keterkaitannya dengan sifat kalogatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh, kenaikkan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat partikel zat terlarut. Pembuatan es krim dengan campuran es batu dan penambahan garam sebagai penurun titik beku larutan, sehingga terjadi proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu dan garam.

Saran :
Diharapkan untuk praktikum selangjutnya agar lebih mememperhatikan bahan yang digunakan agar rasa es krim yang dihasilkan juga memuaskan serta jangan menyerah dan tetap semangat jika es krim yang kalian buat membutuhkan waktu yang lama.