Selasa, 20 September 2016

Laporan Praktikum Kimia Larutan Koligatif

Judul : Pemanfaatan Penurunan Titik Beku dalam Pembuatan Es Krim
Tujuan : Untuk dapat mengetahui dan memahami cara pembuatan es krim dengan mudah serta membuktikan aplikasi atau penerapan dari penurunan titik beku larutan.

Latar Belakang :
Dahulu es krim dianggap sebagai makanan yang mewah dan hanya dihidangkan pada acara - acara yang spesial. Namun, saat ini es krim telah bisa dinikmati semua golongan. Dulu orang-orang beranggapan bahwa membuat es krim adalah hal yang sangat merepotkan. Namun, seiring perkembangan tegnologi saat ini, membuat es krim adalah hal yang sangat mudah.
Sebagian besar masyarakat di dunia menyukai es krim. Namun tak sedikit pula yang beranggapan bahwa es krim adalah makanan penyebab flu dan batuk. Hal tersebut sama sekali tidak benar karena ketika masuk ke mulut, es krim dengan segera akan mencair yang dipicu oleh suhu tubuh individu yang mengonsumsinya. Dengan demikian, saat es krim masuk ke kerongkongan, suhunya sudah tidak sedingin air es. Meskipun demikian, es krim sebaiknya dihindari oleh penderita radang tenggorokan, amandel, atau asma.
Tidak hanya sebagai makanan yang enak namun, es krim juga memiliki beberapa manfaat bagi orang yang mengkonsumsinya. Namun, manfaat itu dapat dirasakan dengan catatan “Mengkonsumsi es krim berdasarkan porsi yang sesuai” manfaatnya antara lain :
a). Merangsang sistem kekebalan tubuh,
b). Memiliki gizi yang sangat tinggi,
c). Menjaga kesehatan jantung,
d). Menurunkan resiko terkena kanker payudara.
Salah satu cara sederhana dalam membuat es krim dengan menerapkan salah satu sifat koligatif larutan yaitu penurunan titik beku. Es krim adalah sebuah makanan yang dibuat dari produk susu yang digabungkan dengan perasa dan pemanis. Dalam hal ini, yang kami lakukan adalah pembuatan secara manual yaitu menggunakan media dan cara yang sederhana. Selain itu, pembuatan es krim ini dapat menambah pengetahuan dan menjadikan kita kreatif dan bisa menjadi prospek masa depan untuk menambah penghasilan.

Dasar Teori :
Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel terlarutnya. Sifat koligatif larutan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antar-partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antar-molekul yang sangat kuat. Adanya partikel zat terlarut mengakibatkan proses pergerakan molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku (ΔTf). Dinyatakan dengan persamaan :
ΔTf = Kf . m atau ΔTf = Kf . (n . 1000) : p
ΔTf = Penurunan titik beku
Kf = Tetapan penurunan titik beku molal
n = Jumlah mol zat pelarut
p = Massa zat pelarut

Air murni beku pada suhu 0o C, dengan adanya zat terlarut misalnya gula ditambahkan ke dalam air, maka titik beku larutan ini turun dibawah 0o C. Ini yang dimaksud penurunan titik beku. Larutan akan memiliki tiitk beku lebih rendah dari pelarut murninya. Contoh yaitu larutan garam dalam air memiliki titik beku yang lebih rendah dibanding pelarut murninya yaitu air.
Adonan es krim ditempatkan pada wadah yang terendam es batu dan air yang telah diberi garam dapur sambil diputar. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku dengan titik beku beberapa derajat dibawah titik beku air murni. Ketika es dicampur garam, es mencari dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapat panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat siap dihidangkan.
Proses pengguncangan selama proses bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk agar es krim semakin lembat dan untuk menghasilkan busa yang seragam/homogen.

Alat & Bahan :
Adapun alat dan bahan yang kami gunakan dalam proses pembuatan es krim ini, yaitu :
1) 1 buah Baskom
2) Es batu secukupnya
3) 1 pak bungkus garam batu
4) 1 susu cair rasa coklat (Indomilk)
5) 1 bungkus oreo rasa coklat
6) 1 bungkus Choco cips
7) 2 bungkus Chaca warna warni
8) 1 Kaleng ukuran sedang (sebagai wadah es krim)

Prosedur Kerja :
1. Pertama-tama, campur dan aduk susu dengan oreo yang telah di haluskan sebelumya serta masukkan choco cips ke dalam kaleng.
2. Letakkan es batu yang telah dihancurkan menjadi bongkahan kecil ke dalam baskom dan hamburkan garam yang juga telah dihaluskan.
3. Letakkan kaleng yang sedang di tengah baskom yang dikelilingi es batu.
4. Jangan lupa untuk menutup kaleng dengan penutupnya, dan putar-putar kaleng tersebut di atas baskom yang berisi es baru dan garam.
5. Putar kaleng tersebut hingga adonannya menjadi es krim, sekali-kali lihatlah untuk memastikan apakah telah menjadi es krim atau belum (jangan sampai tercampur dengan garam).
6. Ketika es krim telah membeku maka siap untuk dihidangkan, taburkan juga chaca sebagai hiasan di atas es krim.

Hasil Pengamatan :
Beberapa saat diputar, terlihat gumpalan es kecil terlihat di bagian luar kaleng dan juga di bawah baskom serta es yang mulai mencair dan menyatu dengan garam. Ketika es batu di campur dengan garam, sebagian membentuk air garam dan es secara spontan terlarut dalam air garam, akibatnya air garam semakin banyak.
Adonan es krim di dalam kaleng yang terendam es batu dan telah diberi garam dapat membeku seiring proses pengguncangan. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu, dan garam. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0o C, sedangkan temperatur diperlukan untuk membekukan es krim yakni lebih kecil sama dengan -3o C atau lebih rendah. Untuk mencapat suhu tersebut perlu ditambah garam.
Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Garam larut dengan es yang mencair membentuk air garam dan menurunkan temperaturnya. Selama proses ini memerlukan panas. Larutan tersebut mendapat kalor dari adonan es krim sehingga es krim memadat. Pengguncangan selama proses pembekuan bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk sehingga es krim semakin halus. Hasilnya terbukti dengan tekstur es krim yang beku memiliki tekstur lembut.

Kesimpulan :
Dalam pembuatan es krim terdapat keterkaitannya dengan sifat kalogatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap jenuh, kenaikkan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat partikel zat terlarut. Pembuatan es krim dengan campuran es batu dan penambahan garam sebagai penurun titik beku larutan, sehingga terjadi proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu dan garam.

Saran :
Diharapkan untuk praktikum selangjutnya agar lebih mememperhatikan bahan yang digunakan agar rasa es krim yang dihasilkan juga memuaskan serta jangan menyerah dan tetap semangat jika es krim yang kalian buat membutuhkan waktu yang lama.


Sabtu, 30 Januari 2016

Makalah Pendudukan Militer Jepang di Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
   Secara geografis negara Jepang terdiri dari pulau-pulau kecil di tengah-tengah laut yang luas sehingga merupakaan wilayah terbuka yang sangat mudah untuk di terobos masuk oleh negar-negara lain. Keadaan demikian menyadarkan bangsa Jepang bahwa Jepang harus menjadi negara yang kuat dalam industri maupun militer untuk melindungi kedaulatan maupun kepentingan negaranya. Unktuk mencapai tujuan tersebut pada masa pemerintahan Kaisar Tenno Meiji di lakukan suatu perubahan yang di kenal Restorasi Meiji.
    Restorasi Meiji adalah perubahan yang di lakukan oleh pemerintah Tenno Meiji yang bercita-cita merubah negara jepang menjadi negara industri modern setara dengan bangsa-bangsa di Eropa dan Amerika. Adanya Restorasi Meiji menyebabkan jepang mengubah kebijakan politiknya yaitu pemerintah jepang yang bersifat isolatif(menutup diri) dari pengaruh asing berubah menjadi negara yang terbuka. Langkah ini mendorong untuk jepang berhubungan dengan negare-negara lain. Semangat kerjasama dengan negara lain di landasi dengan semboyan bangsa jepang yaitu Hakko-ichi-u. Sembuyan ini sangat mempengaruhi kebijakan politik pemerintah jepang yaitu suatu semboyan yang memiliki tujuan memyatukan wilayah Asia sebagai sutau kesatuan wilayah di bawah pegangan pemerintah jepang. Semboyan ini memyebabkan jepang berubah menjadi negara imperialis. Imperialis ini muncul karena perkembangan industri yang asangat pesat.
   Kemajuan industri jepang menyebabkan kemakmuran secara ekonomi tetapi juga menyebabkan keunggulan pesat di bidang militer dan jepang mampu mematahkan pendapat kebanyakan orang yang menyatakan bahwa barat selalu lebih unggul daripada timur, dengan kata lain bangsa Asia tidak mungkin memngalahkan bangsa Eropa. Kemenangan ini menyebabkan jepang ingin mengambil alih kekuasaann barat atas negar-negara Asia. Sebagi negara industri baru, jepang sangat memerlukan bahan baku industri sedang bahan baku dalam negerinya tidak mencukupi. Untuk memenuhi kebutuhan industrinya itu di jepang mulai mencari daerah yang dapat mencukupi kebutuhannya. Pemerintah dengan peran militernya mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut.
   Jepang adalah sebuah negara dengan pulau-pulau kecil di kawasan Asia Timur. Jepang setelah mengetahui keterlibatan Amerika Serikat di peperangan Eropa maka Jepang merasa memiliki kesempatan memegang Hegemoni di Asia. Pada tanggal 7 desember 1941 waktu indonesia jam 01.40 pagi jepang menyerang pangkalan Angkatan laut di Amerika Serikat di Pearl Harbour Hawai. Keadaan ini membuat cemas penguasaan belanda di indonesia setelah Jepang mulai masuk menguasai indonesia indonesia secara bertahap yakni:
1. Tanggal 10 januari 1942, Tarakan(kalimantan timur) di lanjutkan penguasaan wilayah lain yang meliputi Minahasa, Balikpapan, ambon, pontianak, makasar, banjarmasin, palembang dan bali.
2. Tanggal 15 januari Singapura di kuasai.
3. Tanggal 1 maret 1942 pasukan jepang mendarat di pulau jawa tepatnya di Banten, Indramayu, Kragan dan Kalijati di lanjutkan penguasaan wilayah Batavia dan bandung.
   Akhirnya dengan mudah jepang mengambil kekuasaan belanda di indonesia setelah panglima tertinggi di Jawa, Jendral Ter Poorteen menyerah kepada jendral imamura. Kemenangan Jepang atas Belanda di bumi di sambut rakyat dengan sukacita, rakyat Indonesia mengangganp Jepang berhasil membebaskan rakyat dari penjajah. Pada tanggal 7 maret 1942 pemerintah militer Jepang di jakarta menerbitkan undang-undang bala tentara Dai Nippon no 1, tentang pemerintahan militer di pulau jawa. Dalam UU itu diterangkan niat Bala tentara Dai Nippon untuk memperbaiki nasib rakyat Indonesia yang sebangsa dengan bangsa nippon. Dai nippon akan memelihara ketentraman sebaik-baiknya untuk dapat hidup makmur bersama rakyat Indonesia dengan jalan mempertahankan Asia Raya bersama-sama. Dalam UU itu juga di jelaskan bahwa kekuasaan Gubernur Jendral di ambil oleh Bala tentara jepang dan semua badan pemerintahan yang ada tetap dipertahankan dan tidak bertentangan dengan peraturan militer.
   Tujuan pendudukan jepang di Indonesia, antara lain :
1. Indonesia adalah negara yang kaya sumber bahan mentah untuk industri manufactur atau industri pendukung mesin perang. Sebelum menguasai indonesia secara menyeluruh jepang menguasai lebih dulu wilayah kaya minyak seperti, Taraka dan balikpapan, palembang di sumatera selatan, dalam arti sebenarnya tujuan jepang menduduki indonesia adalah untuk memenuhi kebutuhan industri dan militer.
2. Menpersatukan kekuatan rakyat indonesia untuk mendukung jepang dalam perang Asia Timur Raya yang berfungsi sebagi penahan gempura pasukan Sekutu yang identik dengan negara imperiallis barat.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses masuknya Jepang ke Indonesia?
2. Apa saja organisasi bentukan Jepang di Indonesia ?
3. Bagaiman perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang ?
4. Bagaimana dampak Pendudukan Jepang Bagi Bangsa Indonesia?
5. Apa saja upaya dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan
1. Pembahasan Masa Pendudukan Militer Jepang tahun 1942-1945 dan dominasi Jepang terhadap indonesia mambantu para siswa agar semakin memahami sejarah indonesia baik masa lampau maupun masa kini
2. Memberikan rasa nasionalisme terhadap para pembaca mengingat perjuangan bangsa ini untuk merdeka
3. Pembahasan ini dapat dijadikan acuan untuk semakin membangun negara ini kearah yang lebih baik
4. Untuk memenuhi tugas dalam mata pelajaran sejarah

1.4 Manfaat Penulisan
   Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada kami dan teman-teman untuk menambah pengetahuan tentang Pendudukan Militer Jepang di Indonesia. Selain itu, juga melatih penulis dalam membuat atau menuliskan suatu makalah. Juga diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan yang ada.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Zaman Pendudukan Jepang Di Indonesia
1. Masuknya Jepang ke Wilayah Indonesia
   Sejarah masuknya Jepang ke Indonesia merupakan keinginan membentuk imperium di Asia, Jepang telah berhasil menghancurkan pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada tanggal 7 Desember 1941. Penyerangan tersebut bertujuan untuk melumpuhkan kekuatan Amerika Serikat yang di perkirakan akan menjadi ganjalan bagi ekspansi jepang di Asia. Dalam gerakannya ke selatan, jepang juga melakukan penyerangan ke Indonesia yang pada waktu itu masih berada dalam kekuasaan pemerintah kolonial Belanda. Secara resmi Jepang telah menguasai Indonesia sejak tanggal 8 Maret 1942, ketika Panglima Tertinggi Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Bandung,. Jepang tanpa banyak menemui perlawanan yang berarti berhasil menduduki Indonesia. Bahkan, bangsa Indonesia menyambut kedatangan balatentara Jepang dengan perasaan senang, perasaan gembira karena akan membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan Belanda.
   Sebenarnya, semboyan Gerakan 3A dan pengakuan sebagai ‘saudara tua’ yang disampaikan Jepang merupakan tipu muslihat agar bangsa Indonesia dapat menerima kedatangan Balatentara Jepang. Pada awalnya, kedatangan pasukan Jepang disambut dengan hangat oleh bangsa Indonesia. Namun dalam kenyataannya, Jepang tidak jauh berbeda dengan negara imperialis lainnya. Jepang termasuk negara imperialis baru, seperti Jerman dan Italia. Sebagai negara imperialis baru, Jepang membutuhkan bahan-bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan pasar bagi barang-barang industrinya. Oleh karena itu, daerah jajahan menjadi sangat penting artinya bagi kemajuan industri apabila tidak didukung dengan bahan mentah (baku) yang cukup dengan harga yang murah dan pasar barang industri yang luas.
   Dengan demikian, tujuan kedatangan Balatentara Jepang ke Indonesia adalah untuk menanamkan kekuasaannya, untuk menjajah Indonesia yang dapat dibuktikan dari perlakuan pasukan Jepang yang lebih kejam sehingga bangsa Indonesia mengalami kesengsaraan.

2. Penjajahan Jepang di Indonesia
   Bala Tentara Nippon adalah sebutan resmi pemerintahan militer pada masa pemerintahan Jepang. Menurut UUD No. 1 (7 Maret 1942), Pembesar Bala Tentara Nippon memegang kekuasaan militer dan segala 'kekuasaan yang dulu dipegang oleh Gubernur Jenderal (pada masa kekuasaan Belanda).
   Dalam pelaksanaan sistem pemerintahan ini, kekuasaan atas wilayah Indonesia dipegang oleh dua angkatan perang yaitu angkatan darat (Rikugun) dan angkatan laut (Kaigun). Masing-masing angkatan mempunyai wilayah kekuasaan. Dalam hal ini In¬donesia dibagi menjadi tiga wilayah kekuasaan yaitu:
a. Daerah Jawa dan Madura dengan pusatnya Batavia berada di bawah kekuasaan Rikugun.
b. Daerah Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu dengan pusatnya Singapura berada di bawah kekuasaan Rikugun. Daera Sumatera dipisahkan pada tahun 1943, tapi masih berada di bawah kekuasaan Rikugun.
c. Daerah Kalimantan, Sulawesi, Nusatenggara, Maluku, Irian berada di bawah kekuasaan Kaigun.

3. Organisasi Bentukan Jepang
   Pasukan Jepang selalu berusaha untuk dapat memikat hati rakyat Indonesia dengan tujuan agar bangsa Indonesia memberi bantuan kepada pasukan Jepang. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia maka dibentuklah orgunisasi resmi seperti Gerakan Tiga A, Putera, dan PETA.’
   Gerakan Tiga A, yaitu Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia, Nippon Pemimpin Asia. Gerakan ini dipimpin oleh Syamsuddin SH. Namun dalam perkembangan selanjutnya gerakan ini tidak dapat menarik simpati rakyat, sehingga pada tahun 1943 Gerakan Tiga A dibubarkan dan diganti dengan Putera.
   Pusat Tenaga Rakyat (Putera) Organisasi ini dibentuk pada tahun 1943 di bawah pimpinan "Empat Serangkai", yaitu Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kiyai Haji Mas Mansyur. Gerakan ini diharapkan dapat menarik perhatian bangsa Indonesia agar membantu pasukan Jepang dalam setiap peperangan yang dilakukannya. Akan tetapi gerakan Putera yang merupakan bentukan Jepang ini ternyata menjadi bume-rang bagi Jepang. Hal ini disebabkan oleh anggota-anggota dari Putera yang memiliki sifat nasionalisme yang tinggi.
   Pembela Tanah Air (PETA) PETA merupakan organisasi bentukan Jepang dengan keanggotaannya terdiri atas pemuda-pemuda Indonesia. Dalam organisasi PETA ini para pemuda bangsa Indonesia dididik atau dilatih kemiliteran oleh pasukan Jepang. Tujuan awalnya pembentukan organisasi PETA ini adalah untuk memenuhi kepentingan peperangan Jepang di Lautan Pasifik. Dalam perkembangan berikutnya, ternyata PETA justru sangat besar manfaatnya bagi bangsa Indone¬sia untuk meraih kemerdekaan melalui perjuangan fisik. Namun karena PETA terlalu bersifat nasional dan dianggap sangat membahayakan kedudukan Jepang atas wilayah Indonesia, maka pada tahun 1944 PETA dibubarkan. Berikut-nya Jepang mendirikan organisasi lainnya yang bernama Perhimpunan Kebaktian Rakyat yang lebih terkenal dengan nama Jawa Hokokai (1944) yang dipimpin oleh Komando Militer Jepang.

4. Perlawanan Rakyat Terhadap Jepang
   Buruknya kehidupan rakyat mendorong timbulnya perlawanan-perlawanan rakyat di beberapa tempat seperti:
1. Pada awal pendudukan Jepang di Aceh tahun 1942 terjadi pemberontakan di Cot Plieng, Lhok Seumawe di bawah pimpinan Tengku Abdul Jalil. Pemberontakan ini dapat dipadamkan, dan dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1944 muncul lagi pemberontakan di Meureu di bawah pim¬pinan Teuku Hamid yang juga dapat dipadamkan oleh pasukan Jepang.
2. Karang Ampel, Sindang (Kabupaten Indramayu) tahun 1943 terjadi perlawanan rakyat di daerah itu kepada Jepang. Perlawanan ini dipimpin oleh Haji Madriyan dan kawan-kawannya, namun perlawanan ini berhasil ditindas oleh Jepang dengan sangat kejamnya.
3. Sukamanah (Kabupaten Tasikmalaya), tahun 1943 terjadi perlawanan rakyat di daerah itu kepada Jepang. Perlawanan ini dipimpin oleh Haji Zaenal Mustafa. Dalam perlawanan ini Zaenal Mustafa berhasil mem-bunuh kaki-tangan Jepang. Dengan kenyataan seperti ini, Jepang melaku-kan pembalasan yang luar biasa dan melakukan pembunuhan massal terhadap rakyat.
4. Blitar, pada tanggal 14 Pebruari 1945 terjadi pemberontakan PETA di bawah pimpinan Supriyadi (putra Bupati Blitar). Dalam memimpin pemberontakan ini Supriyadi tidak sendirian dan dibantu oleh teman-temannya seperti dr. Ismail, Mudari, dan Suwondo. Pada pemberontakan itu, orang-orang Jepang yang ada di Blitar dibinasakan. Kemudian Jepang mengepung kedudukan Supriyadi, namun pasukan Supriyadi tetap mengadakan aksinya. Jepang tidak kehilangan akal, ia melakukan suatu tipu muslihat dengan menyerukan agar para pemberontak menyerah saja dan akan dijamin keselamatannya serta akan dipenuhi segala tuntutannya. Tipuan Jepang tersebut temyata berhasil dan akibatnya banyak anggota PETA yang menyerah. Pasukan PETA yang menyerah tidak luput dari hukuman Jepang dan beberapa orang dijatuhi hukuman mati seperti Ismail dan kawan-kawannya dan ada yang meninggal karena siksaan Jepang.
   Secara umum dapat dikatakan bahwa pendudukan Jepang di bumi Indonesia tidak dapat diterima. Jepang juga sempat mengadakan pembunuhan secara besar-besaran terhadap masyarakat dari lapisan terpelajar di daerah Kalimantan Barat. Pada daerah ini tidak kurang dari 20.000 orang yang menjadi korban keganasan pasukan Jepang. Hanya sebagian kecil saja yang dapat menyelamatkan diri dan lari ke Pulau Jawa. Setelah kekalahan-kekalahan yang dialami oleh Jepang pada setiap peperangannya dalam Perang Pasifik, akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada pasukan Sekutu.

5. Dampak Pendudukan Jepang bagi Bangsa Indonesia
   Bidang Politik. Sejak masuknya kekuasaan Jepang di Indonesia, organisasi-organisasi politik tidak dapat berkembang lagi. Bahkan pemerintah pendudukan Jepang menghapuskan segala bentuk kegiatan organisasi-organisasi dan diganti dengan organisasi buatan Jepang, sehingga kehidupan politik pada masa itu diatur oleh pemerintah Jepang, walaupun masih terdapat beberapa organisasi politik yang terus berjuang menentang pendudukan Jepang di Indonesia.
   Bidang ekonomi. Kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia berlatar belakang masalah ekonomi, yaitu mencari daerah-daerah sebagai penghasil bahan mentah dan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan mencari tempat pemasaran untuk hasil-hasil industrinya. Sehingga aktivitas perekonomian bangsa Indonesia pada zaman Jepang sepenuhnya dipegang oleh pemerintah Jepang.
    Bidang pendidikan Kehidupan pendidikan berkembang pesat dibandingkan dengan pendudukan Hindia Belanda. Pemerintah pendudukan Jepang memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk mengikuti pendidikan pada sekolah-sekolah yang dibangun oleh pemerintah. Di samping itu, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa perantara pada sekolah-sekolah serta penggunaan nama-nama yang diindonesiakan. Padahal tujuan Jepang mengembangkan pendidikan yang luas pada bangsa Indonesia adalah untuk menarik simpati dan mendapatkan bantuan dari rakyat Indonesia dalam menghadapi lawan-lawannya pada Perang Pasifik.
   Bidang kebudayaan Jepang sebagai negara fasis selalu berusaha untuk menanamkan kebudayaannya yaitu kebiasaan menghormat ke arah matahari terbit untuk menghormati kaisarnya yang dianggap keturunan Dewa Matahari. Pengaruh Jepang di bidang kebudayaan lebih banyak dalam lagu-lagu, film, drama yang seringkali dipakai untuk propaganda. Cara-cara menangkap ikan, bertani, dan lain-lain telah mengalami pembaharuan-pembaharuan berkat didikan yang diberikan Jepang kepada bangsa Indonesia, walaupun bangsa Indonesia pada waktu itu tidak secara sadar menginsafinya. Untuk anak-anak sekolah diberikan latihan-latihan olahraga yang dinamai Taiso.
  Bidang sosial Selama masa pendudukan Jepang kehidupan sosial masyarakat sangat memprihatinkan. Penderitaan rakyat semakin bertambah, karena segala kegiatan rakyat dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuh-musuhnya. Terlebih lagi rakyat dijadikan romusha (kerja paksa) sehingga banyak jatuh korban akibat kelaparan dan penyakit.
    Bidang birokrasi Kekuasaan Jepang atas wilayah Indonesia dipegang oleh kalangan militer, yaitu dari angkatan darat (rikugun) dan angkatan laut (kaigun). Sistem pemerintahan atas wilayah diatur berdasarkan aturan militer. Dengan hilangnya orang Belanda di pemerintahan, maka orang Indonesia mendapat kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih penting. Termasuk jabatan gubernur dan walikota di beberapa tempat, tapi pelaksanaannya masih di bawah pengawasan Militer Jepang.
   Bidang militer Kekuasaan Jepang atas wilayah Indonesia memiliki arti penting, khususnya dalam bidang militer. Para pemuda bangsa Indonesia diberikan pendidi-kan militer melalui organisasi PETA yang nantinya menjadi inti kekuatan dan penggerak perjuangan rakyat Indonesia mencapai kemerdekaannya.
   Penggunaan Bahasa Indonesia. Berdasarkan pendapat Prof. Dr. A. Teeuw menyatakan bahwa tahun 1942 merupakan tahun bersejarah bagi bangsa Indonesia. Bahasa Belanda dilarang penggunaannya dan digantikan dengan penggunaan bahasa Indonesia. Bahkan sejak awal tahun 1943 seluruh tulisan yang berbahasa Belanda dihapuskan dan harus diganti dengan tulisan berbahasa Indonesia.
Dengan demikian, pemerintah pendudukan Jepang telah memberikan kebebasan kepada bangsa Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar, bahasa komunikasi, bahasa penulisan dan sebagainya.



2.2 Upaya Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia

1. Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Upaya-Upaya Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia. Perjuangan melawan Belanda sekitar tahun 1942 hampir dapat diselesaikan yaitu dengan menyerahnya Belanda terhadap Jepang pada 9 Maret 1942 tanpa syarat. Secara langsung kebijakan politik di Indonesia dikendalikan oleh Jepang atau bangsa Indonesia beralih jajahan dari Belanda menjadi oleh Jepang, dalam waktu 1942–1945. Namun, sekitar tahun 1944 terjadi perang Pasifik antara Jepang dengan sekutu. Jepang pun mengalami kekalahan dalam perang tersebut. Akibatnya, sekitar 9 September 1944 Perdana Menteri Kaiso memberikan janji tentang kemerdekaan Indonesia, dengan maksud untuk menarik simpati bangsa Indonesia.
Pada 1 Maret 1945, Jenderal Kamakuci Herada mengumumkan dibentuknya badan khusus untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan terlahirlah organisasi yang bernama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dengan tujuan untuk mempersiapkan hal-hal penting mengenai masalah tata pemerintahan negara Indonesia setelah merdeka. Anggota BPUPKI ini terdiri atas 60 orang Indonesia yang memiliki hak suara, serta 7 orang bangsa Jepang tetapi tidak memiliki hak suara, dengan ketuanya yang ditunjuk adalah Radjiman Widyodiningrat. BPUPKI ini diresmikan pada 29 Mei 1945 oleh seluruh anggota dan dua orang tokoh dari Jepang yang bukan anggota. Badan ini langsung mengadakan sidang sejak 29 Mei– 1 Juni 1945 dengan maksud membicarakan filsafat negara yang akan dijadikan landasan. Tokoh-tokoh yang mengusulkan dasar negara itu adalah Muhamad Yamin, Supomo, dan Soekarno.
Pada sidang 29 Mei 1945, Muhamad Yamin mengajukan rancangan untuk dasar negara, yaitu peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketuhanan, peri kerakyatan dan kesejahteraan rakyat. Sementara, pada 31 Mei 1945 kembali diadakan sidang, dan ada usulan dari Supomo mengenai rancangan dasar negara yang terdiri atas persatuan, kekeluargaan, mufakat dan demokrasi, musyawarah dan keadilan sosial. Pada sidang berikutnya pada 1 Juni 1945 giliran Ir. Soekarno yang mengajukan lima rancangan dasar negara, dan memberi nama Pancasila yang berisi kebangsaan Indonesia, internasionalisme dan perikemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang maha esa.
Kemudian persidangan itu ditunda dan akan dimulai kembali rencananya pada Juli 1945. Tetapi pada 22 Juni 1945 sembilan orang anggota yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Muhamad Yamin, Ahmad Subardjo, A. A. Maramis, Abdulkahar Muzakar, K.H. Wachid Hasyim, K.H. Agus Salim dan Abikusno Tjokrosujoso membentuk panitia kecil yang menghasilkan dokumen yang berisi asa dan tujuan negara Indonesia Merdeka. Dokumen tersebut kemudian di kenal dengan nama Piagam Djakarta, yang isinya adalah sebagai berikut.
1. Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariatsyariat Islam bagi para pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpih oleh hikmat kebijaksanaan dalam per musyawaratan atau perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Piagam Djakarta tersebut kemudian dijadikan sebagai Mukadimah Undang- Undang Dasar 1945. Dalam merumuskan Piagam Djakarta yang akan dijadikan sebagai dasar negara terdapat perubahan pada bagian pertama, yaitu
“Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi para pemeluknya” menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, hal ini dilakukan karena mempertimbangkan pen duduk Indonesia yang saat itu pun sudah menunjukkan keragaman dari segi agamanya. Adapun isi Piagam Djakarta selengkapnya adalah seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Persidangan BPUPKI digelar kembali pada 10–16 Juli 1945. Di dalam persidangan kali ini yang dibicarakan ialah rencana pembuatan Undang-Undang Dasar dan rencana lainnya yang berkaitan dengan persiapan kemerdekaan Indonesia. Pada 11 Juli 1945 diadakan salah satu rapat, dan dibentuklah panitia perancang Undang-Undang Dasar yang terdiri atas 20 orang anggota BPUPKI. Kedua puluh orang tersebut yaitu:
No. Nama No. Nama No. Nama
1. Ir. Soekarno 8. K.H. Wahid Hasjim 15. Mr. R.P. Singgih
2. R. Otto Iskandardinata 9. Parada Harahap 16. Tan Eng Hoa
3. B.P.H. Purbaya 10. Mr. J. Latuharhary 17. dr. P.A. Husein Djajadiningrat
4. K.H. Agus Salim 11. Mr. Susanto Tirtoprojo 18. dr. Sukirman Wirjosandjojo
5. Mr. Akhmad Sobardjo 12. Mr. Sartono 19. A.A. Maramis
6. Mr. Soepomo 13. K.P.R.T. Wongso Negoro 20. Miyano
7. Mr. Maria Ulfah Santoso 14. K.R.T.H. Wuryaningrat - -

Selama sidang kedua BPUPKI ini, mereka berhasil membuat Rancangan Undang-Undang Dasar untuk Indonesia merdeka. Posisi Jepang dalam Perang Pasifik semakin terpojok, dan siap mengalami kekalahan. Pada saat itu Jepang memberikan izin kepada Indonesia untuk membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sebagai pengganti BPUPKI, pada 7 Agustus 1945, dan pada 9 Agustus tiga orang tokoh bangsa Indonesai dipanggil oleh Panglima Mandala Asia Tenggara Marsekal Terauci ke Saigon sekarang namanya menjadi Ho Chi Min City (Vietnam) untuk menerima informasi tentang kemerdekaan Indonesia. Untuk pelaksanaannya dibentuklah PPKI, serta sebagai wilayah kekuasaan Indonesia ialah semua wilayah bekas Jajahan Belanda. Adapun ketiga tokoh yang dipanggil tersebut ialah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan dr. Radjiman Widyodiningrat. Jumlah anggota PPKI itu lebih kecil dibandingkan dengan anggota BPUPKI yaitu hanya 21 orang dengan Ir. Soekarno sebagai ketuanya, serta Drs. Moh. Hatta sebagai wakilnya. Tetapi tanpa seizin Jepang keanggotaan PPKI ditambah 6 orang menjadi 27 orang. PPKI ini tidak pernah diresmikan dan pengurusnya tidak dilantik sampai saat Jepang menyerah pada tentara sekutu pada 14 Agustus 1945, tetapi kegiatannya telah mampu untuk menjalankan fungsinya sampai badan ini pun sempat merumuskan Proklamasi. Sesuai dengan rencana PPKI akan bersidang pada 18 Agustus 1945.

2. Landasan Dasar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Landasan dasar nasional kemerdekaan Indonesia tercermin dalam pembukaan UUD 1945. Pokok-pokok isi pembukaan UUD 1945 adalah :
Bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadialan.
Dan perjuangan kemerdekaan itu telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia di dalam suatu undang-undang dasar negara yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada:
Ketuhanan Yang Maha Esa,Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Landasan dasar Internasional kemerdekaan Indonesia sebagai bukti tentang hak-hak dari segala bangsa yang ada di muka bumi dapat kita lihat dalam deklarasi-deklarasi atau piagam-piagam bersejarah seperti :
1. Piagam Atlantik (Atlantic Charter), 14 Agustus 1941 yang ditandatangani oleh presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill. Isi dari piagam ini adalah :
a. Tidak boleh ada perluasan daerah tanpa persetujuan dari penduduk asli.
b. Setiap bangsa berhak menentukan dan menetapkan nasib sendiri.
c. Setiap bangsa berhak mendapat kesempatan untuk bebas dari rasa takut dan bebasdarikemiskinan.
2. Piagam San Francisco, merupakam piagam PBB yang ditandatangani oleh 50 negara yang pertama menjadi anggota PBB. Dalam piagam ini disebutkan:
“ … kami akan menegak keyakinan akan dasar-dasar hak manusia sebagai manusia sesuai dengan harkat dan derajat manusia berdasarkan atas hak-hak yang sama … serta berusaha memajukan rakyat dan tingkat kehidupan yang lebih baik dalam suasana kemerdekaan yang lebih luas”.
Berdasarkan kedua landasan dasar tersebut, maka bangsa Indonesia berhak menjadi suatu negara yang merdeka, dan proklamasi kemerdekaan Indonesia mempunya kedudukan yang kuat, baik secara nasional maupun internasional.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Militer Jepang temasuk yang terkuat di wilayah Asia pada waktu itu. Dalam waktu yang relative singkat, hampir sebagian besar wilayah Asia dikuasai Jepang. Koloni-koloni yang dulunya dikuasai bangsa Barat, satu persatu berhasil diduduki Jepang. Indonesia yang pada waktu itu menjadi koloni Belanda berhasil direbut Jepang pada tahun 1942. Sejak saat itu, bangsa Indonesia memasuki babak baru pendudukan Jepang.
Penderitaan dan kesengsaraan sebagai bangsa terjajah kembali diderita bangsa Indonesia. Perjuangan mengangkat senjata tetap dilakukan bangsa Indonesia untuk membebaskan diri dari penjajahan. Pada masa pendudukan Jepang inilah lahir calon-calon pemimpin bangsa Indonesia kelak.

3.2 Saran
Dalam makalah ini, penulis berharap supaya kita sebagai bangsa Indonesia dapat memehami peristiwa sejarah mengenai Pendudukan Militer Jepang di Indonesia. Selain itu, agar kita tetap menjaga dan melestarikan sumber kekayaan alam seperti rempah-rembah dan yang lainya, yang mana dahulu bangsa Jepang memonopilinya. Kami juga berharap penjajahan di Indonesia tidak ada lagi selamanya.

Daftar Pustaka

 file:///D:/sejarah/Contoh%20Makalah%20Pendudukan%20Jepang%20di%20Indonesia%20_%20Oh%20baru.html Diakses, Jumat 29 Januari 2016 pukul 14.25 WITA
 file:///D:/sejarah/giovanny%20rizky%20BLOG_%20PROSES%20PERSIAPAN%20KEMERDEKAAN%20INDONESIA.html Diakses, Jumat 29 Januari 2016 pukul 14.50 WITA
 file:///D:/sejarah/LATAR%20BELAKANG%20DAN%20TUJUAN%20PENDUDUKAN%20JEPANG%20DI%20INDONESIA.htm Diakses, Jumat 29 Januari 2016 pukul 14.30 WITA
 file:///D:/sejarah/Pendidikan%20Pada%20Masa%20Penjajahan%20Jepang%20_%20pendidikan%20pada%20masa%20penjajahan%20Jepang.htm Diakses, Jumat 29 Januari 2016 pukul 14.45 WITA
 file:///D:/sejarah/SEJARAH%20INDONESIA_%20Zaman%20Pendudukan%20Jepang%20di%20Indonesia.html Diakses, Jumat 29 Januari 2016 pukul 15.30WITA
 file:///D:/sejarah/Landasan%20Dasar%20Proklamasi%20Kemerdekaan%20Indonesia%20_%20Yofrizal's%20Blog.html Diakses, Jumat 29 Januari 2016 pukul 16.00 WITA
 file:///D:/sejarah/GUDANG%20MAKALAH%20%20Makalah%20Pendidikan%20Pancasila%20judul%20%20%20Manfaat%20Dan%20Sisi%20Positif%20Akibat%20Penjajahan%20Jepang%20Tehadap%20Bangsa%20Indonesia%20%281942-1945%29.htm Diakses, Jumat 29 Januari 2016 pukul 16.15 WITA

Minggu, 22 November 2015

Resensi Film Laskar Pelangi

  

Judul               :    Laskar Pelangi
Penulis             :    Andrea Hirata
Produser          :    Mira Lesmana
Sutradara         :    Riri Riza
Durasi              :    125 Menit
Pemain            :    Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian), Mahar (Veris Yamarno), Ibu Muslimah (Cut Mini), Pak Harfan (Ikranagara), Pak Mahmud (Tora Sudiro), Zulkarnaen (Slamet Rahardjo), Bapak Ikal (Mathias Muchus), Ibu Ikal (Rieke Diah Pitaloka), Ikal Dewasa ( Lukman Sardi ), Lintang Dewasa (Ario Bayu), Pak Bakri (Teuku Rifnu Wikana), Bapak Lintang (Alex Komang), Istri Pak Harfan (Jajang C.Noer), Ayah A Ling (Roby Tumewu), Kucai  (Yogi Nugraha), Syahdan (M. Syukur Ramadan), A Kiong (Suhendri), Borek (Febriansyah), Trapani (Suharyadi), Harun (Jefry Yanuar), Sahara (Dewi Ratih Ayu), Flo (Marcella), A Ling (Levina)

    Film Laskar Pelangi merupakan film yang diadaptasi dari sebuah novel yang berjudul “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata. Novel Laskar Pelangi adalah karya pertama Andrea Hirata yang terbit pada tahun 2005 yang kemudian difilmkan. Sesuai dengan cerita yang terdapat dalam novel yang merupakan kisah nyata penulis (Andrea Hirata) pada masa kecilnya di Belitung. 
      Film Laskar Pelangi menceritakan kehidupan kesepuluh anak dari keluarga miskin yang bersekolah di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan. Salah satu anak itu bernama Ikal. Ikal yang diceritakan kembali kekampung halamananya setelah melanjutkan kuliahnya diluar kota dalam perjalanan pulang ia teringat akan masa kecilnya di Belitung yang merupakan salah satu kota terindah di Indonesia .
      Ikal (Lukman Sardi) mengingat kembali pertama kali ia masuk SD Muhammadiyah yang sangat sederhana dibuka oleh 2 orang guru hebat yaitu ibu Muslimah dan pak Harfan dengan syarat siswa baru harus berjumlah 10 orang. Saat itu hari sudah siang tapi jumlah siswa yang mendaftar baru 9 orang ketika pak Harfan akan menutup sekolah tiba-tiba datang seorang siswa (Harun) menyelamatkan kesembilan anak lain yang ingin bersekolah. Itu adalah adegan yang sangat menegangkan dan penuh haru. Kesepuluh anak yang terdiri dari Ikal, Lintang, Mahar, Borek, A-Kiong, Kucai, Syahdan, Borek, Trapani, Sahara dan Harun kemudian diberi nama laskar pelangi oleh ibu Muslimah karena kesenangan mereka melihat pelangi.
        Mulailah kisah petualangan dan persahabatan mereka di SD Muhammadiyah selama 5 tahun yang dibimbing oleh ibu Muslimah dan pak Harfan yang penuh rintangan dan keterbatasan untuk mencapai mimpi mereka. Tak lupa juga kisah cinta Ikal dan A-Ling yang membuat ikal selalu datang untuk membeli kapur. Seorang anak miskin bernama Lintang yang mempunyai semangat belajar tinggi walaupun ia harus bersepeda puluhan kilometer belum lagi ada seekor buaya yang selalu menghalangi jalannya.
        Ketika laskar pelangi mengikuti lomba festival dan cerdas cermat walaupun diremehkan tapi mereka bisa menang dengan penampilan sederhana dan mengangumkan. Saat kepala sekolah telah meninggal belum lagi Lintang yang tidak bisa lagi sekolah karena ayahnya telah meninggal membuat ibu muslimah dan laskar pelangi sangat sedih. Namun, akhirnya mereka bangkit kembali untuk meraih mimpi.
        Semangat akan pendikan yang tidak pernah hilang untuk terus meraih mimpi dan akhirnya Ikal membuktikan bahwa ia bisa meneruskan kuliahnya di Paris yang selama ini ia cita-citakan.
        Film ini sangat memberikan inspirasi untuk terus semangat dan tidak pernah menyerah untuk menuntut ilmu walaupun penuh dengan keterbatasan dan rintangan serta menunjukkan keindahan pulau Belitung. Namun, tidak adanya arti bahasa melayu yang digunakan pemain berdialog sehingga banyak penonton tidak mengerti apa yang dibicarakan serta banyak adegan cerita di novel yang tidak ditayangkan.
        Saya sangat kagum dan terharu atas cerita film ini. Film ini telah memberikan banyak pelajaran untuk saya agar memiliki semangat tinggi dan tidak menyerah  dalam menuntut ilmu. Ketika menonton film ini saya merasa sangat malu dengan diri saya yang bisa menikmati pendidikan dengan mudah tapi tidak punya semangat belajar seperti laskar pelangi.
 

Menemukan Cinta Sejati dalam Ta'aruf

    Cinta sejati? Apakah kalian tahu apa itu cinta sejati (true love)? Menurut buku yang ku baca, cinta sejati yang sebenarnya dalam padangan agama itu adalah kepada Allah Swt. dan Rasulullah Saw. bukan hanya kepada manusia. Cinta sejati adalah suatu hubungan yang selalu ingin bertemu. Istri dianggap sebagai pasangan yang membuat kita lebih kuat beribadah kepada Allah Swt.
    Guys, perkenalkan namaku Ardiansyah, dan sering di panggil Ardi. Profesiku adalah seorang pendidik di sebuah SMA ternama di Bogor. Namun, saya berasal dari Makassar. Kalian pasti tau dimana Makassar? Di umurku yang sudah hampir menginjak kepala tiga, saya masih jomblo dan yang artinya belum menemukan my true love (cinta sejatiku). Namun, itu bukanlah penghalang bagiku untuk mencari my true love, walaupun kadang masih ragu untukku segera menikah.
***
    Sebagai seorang perantau mengharuskanku berbelanja bahan-bahan kebutuhan sehari-hari, di toko yang tak jauh dari rumahku. Saking sibuknya mengingat barang apa lagi yang harus dibeli, tanpa sengaja saya menabrak seseorang.
Druuuk… Aduhhh…
“Maaf pak, saya tidak sengaja. Bapak baik-baik sajakan?” seruku dengan rasa bersalah. Kemudian, saya langsung menolong bapak itu, untuk mengambil barang-barangnya yang terjatuh.
“Iya, tidak apa-apa. Lain kali kalau lagi jalan itu hati-hati nak, jangan suka menghayal! Eh, kamu… kamu bukannya ardi?” jawab bapak itu.
“Iya aku ardi, kok bapak kenal ? (sambil berdiri dan melihat bapak itu) ini u…ustad Rahmankan? Ini betul ustad rahmankan? Kenapa ustad bisa di sini?”
Tak disangka, ternyata bapak yang ku tabrak adalah ustadku ketika di Makassar. Kami pun bercakap-cakap, karena sudah lama kami tidak bertemu.
Dari kejadian itu, saya diajak untuk mengikuti pengajian-pengajian yang diisi beliau. Suatu ketika di sebuah pengajian, saya mengetahui jika kaum laki-laki yang sudah mampu untuk menikah harus segera untuk melaksanakannya. Karena itu, sekarang saya sudah membulatkan tekad untuk segera menikah, namun saya belum menemukan wanita yang tepat sebagai pendampingku.
Karena bingung, akhirnya saya meminta saran kepada ustad Rahman untuk mencarikan seorang istri. Kemudian, ustad tersebut berkata kepadaku,
“Ardi, bagaimana kalau kamu melakukan ta’aruf saja ? “ tanyanya kepadaku.
“Ta’aruf ? apa itu ta’aruf, ustad ? Rasanya aku baru pertama kali mendengarnya.” tanyaku dengan bingung.
“Begini Ardi, ta’aruf itu adalah suatu perkenalan antara seorang laki-laki dan perempuan yang sudah siap untuk menikah. Perkenalan ini tidak dilakukan dalam berdua-duaan, tapi akan di dampingi oleh pembina masing-masing. Kamu akan mengatahui indahnya pacaran setelah menikah melalui ta’aruf. Menikah dapat mehilangkan keraguan dan ketakutan yang selama ini mungkin kamu rasakan.” jelas ustad padaku.
            “Hmmm boleh juga tuh, kan tidak masalah kalau aku mencoba melakukan ta’aruf. Siapa tau dengan ini, saya bisa akan mendapatkan wanita yang selama ini saya cari.” gumamku dalam hati.
Aku pun menanyai lebih jelas lagi tentang proses ta’aruf pada ustad Rahman. Setelah mendapat penjelasan rinci tentang ta’aruf dari ustad. Dengan yakin, aku berkata "Baiklah, saya akan melakukan ta’aruf. Mohon bantuan ustad untuk membimbingku dalam segala proses ta’aruf ini !”
“Saya pasti siap membantumu dalam segala proses ta’aruf ini, Ardi. Kamu tidak perlu khwatir.” seru ustad dengan bahagia setelah mendengarkan ucapanku.
            Pertama-tama, ustad menyuruhku mengisi formulir identitas diri. Dengan semangat 45, saya mulai mengisi formulir itu dengan harapan bisa menemukan my true love yang tentunya dapat menerimaku apa adanya, bukan ada apanya.
            Dalam proses ini, pembina dari pihakku (ustad ) dengan pihak perempuan (ustazah) akan saling menukar formulir, dan akan memberikan formulir itu kepada kedua pihak. Dan akhirnya, saya mendapatkan formulir seorang wanita yang bernama Lilis. Jika saya tidak mengembalikan formulir identitas diri Lilis, ini berarti saya setuju untuk melakukan ta’aruf dengannya dan sebaliknya.
Ketika membaca formulirnya, saya sudah mulai tertarik dengannya. Akhirnya saya mensetujui untuk melakukan ta’aruf dengannya, begitu pun dengan Lilis yang juga setuju. Kemudian, ustad dan ustazah membuat perjanjian untuk mempertemukanku dengan Lilis, saya tidak sabar untuk segera bertemu walaupun didampingi masing-masing pihak pembina. Pertemuan ini dilakukan untuk menanyakan hal-hal yang ingin diketahui yang tidak tercantum dalam biodata.
Ini awal pertemuanku, saya merasa malu, deg-degkan dan juga grogi. Namun semuanya berubah, setelah bertemu langsung dengannya.
Setelah proses tanya jawab selesai, saya yakin untuk menikahinya. Saya pun menyakinkan Lilis bahwa saya serius untuk menikahinya. Kemudian, Lilis menyarankanku untuk segera menemui orang tuanya.
Dengan penuh kegembiraan aku mengatakan, “Baiklah kalau begitu, aku pasti akan segera menemui orang tuamu.”
            Setelah pertemuan itu, saya ingin sekali bertemu kembali dengan Lilis. Untungnya, saya mempunyai alamat emailnya. Dengan rasa rindu yang mengebu-gebu, yang tidak bisa di tahan lagi. Saya mengirim pesan kepada Lilis. Walaupun, saya merasa kecewa karna Lilis tidak membalasnya, tapi itu sudah membuatku lebih lega, karna saat proses ta’aruf kami tidak boleh bertemu.
            Setelah menemukan hari yang tepat, saya bersama ustad menemui orang tua Lilis untuk melamarnya. Ketika bertemu orang tuanya, saya merasa deg-degkan, takut di tolak, bahagia, gugup, yang semuanya bercampur menjadi satu.
Awalnya orang tua Lilis merasa ragu denganku, yang tiba-tiba saja langsung datang melamar. Tapi, itu tidak membuatku menyerah dan terus meyakinkan orang tuanya bahwa saya benar-benar serius akan menikahi Lilis. Akhirnya, lamaranku di terima. Saya merasa sangat bahagia, dan segera memberi tahu kabar gembira ini kepada keluarga besarku di Makassar.
            Pada awal tahun ini, kami melaksanakan pernikahan yang sangat meriah. Walaupun, kami dipertemukan hanya dalam ta’aruf dengan waktu yang sangat singkat hanya 1 bulan. Tapi, saya yakin Lilis adalah cinta sejatiku karena jodoh tidak akan kemana-mana. “I believe, you are my true love, Lis.” bisikku kepada Lilis. Guys, ini bukan akhirku tapi awal dari cerita my true love yang sebenarnya.